Guru Ngajiku adalah Ibu Pengasuh di Pesantrenku

Ibu adalah panggilan seorang ibu pengasuh di pesantren ku. Beliau seorang yang disiplin dan tegas. Dikala itu aku masih santri baru, aku belum bisa m ngaji dengan benar ketika itu. Setoranku ada yang salah tajwidnya. Lalu, dibenarkan beliau namun aku masih salah lagi, lalu dibenarkan dan salah terus sehingga aku didukani(dimarahi) oleh beliau. Aku menyesal padahal sebelumnya aku sudah diajari ilmu tajwid oleh mbak mbak yang senior. Tetapi, aku tidak memahami nya.

Setoran pertama ulang, setoran kedua ditartilkan, dan setoran yang ketiga lanjut ke surat yang berikutnya. Dan setiap setoran difikiranku masih terbayang kata ulang dan didukani(dimarahi). Tetapi aku juga masih ingat nasehat beliau bahwa untuk selalu terus berusaha dan tidak lupa untuk berdoa.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Cahaya Binnur

Binnur Journalism

Binnur Journalism merupakan media junalitisk untuk para santri dan para siswa MA Binnur Sulang, Rembang, Jawa Tengah.

Tim Redaksi

Ketua Redaksi
Sekretaris Redaksi
Humas Redaksi
Reporter Senior
Reporter Yunior
Crew Creative